Rabu, 18 November 2015

Buy Joseph Prince's book at Amazon

"If you are forgiveness-conscious and Christ-conscious, you will live like the confident, righteous and victorious believer that you are in Christ." -From Grace Revolution

Joseph's new book, Grace Revolution, is now available at Amazon at: http://amzn.to/1hIlZrT

Senin, 02 November 2015

Download Grace Revolution

download chapter 1-5: http://GraceRevolution.4shared.com

download bab 1-5: http://Gracerevolution.4shared.com

Sign up first

Grace Revolution bab 2 (kutipan)



Telah Bekerja Keras Sepanjang Malam? 
Biarkan Yesus Menyelamatkan Anda 

Sekarang, mana yang terjadi lebih dahulu: pertobatan Petrus atau berkat Tuhan?
Di bawah kasih karunia Perjanjian Baru, Tuhan memberkati Anda terlebih dahulu, dan berkat-berkat, kebaikan, dan kasih-Nya yang meluap yang menuntun Anda pada pertobatan! Petrus dan anak buahnya telah bekerja keras dengan susah payah sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Lalu, ketika Yesus melangkah masuk untuk pertama kalinya ke dalam perahunya, bisnis Petrus tiba-tiba mulai berkembang dan berkembang melampaui imajinasinya yang paling liar sekalipun.

Apakah Anda merasa seolah-olah Anda telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa? Mungkin Anda merasa seolah-olah Anda berada di dalam situasi yang buntu dalam karir Anda. Atau mungkin apa pun yang telah Anda coba lakukan untuk menyelamatkan pernikahan Anda tidak berhasil. Mungkin jerih payah Anda di area pengasuhan anak – tidak peduli betapa banyaknya usaha Anda untuk menjangkau anak Anda, hubungan tampaknya menjadi semakin dingin dan semakin jauh dari hari ke hari.

Sekarang bukanlah waktu untuk menyerah, tetapi untuk mendengarkan Tuhan yang mengagumkan dan Juruselamat Anda, Yesus. Dengarkan Dia. Daripada bergantung pada pengalaman dan keahlian Anda, bersandarlah kepada-Nya. Anda tidak sendirian di perahu Anda. Dengarkan Dia dan lakukan apa yang Dia beritahukan kepada Anda untuk Anda lakukan. Tuhan Yesus mengatakan kepada Petrus untuk menebarkan “jala-jala” – jamak (dalam bahasa Inggris ditulis dengan kata nets). Petrus berkata, “Aku akan menebarkan jala juga” – tunggal (dalam bahasa Inggris ditulis net – lihat Lukas 5:4-5). Jadi tidak mengherankan jala mereka mulai koyak dan Petrus harus meminta teman-temannya untuk datang dan membantunya.

Yesus adalah pertolongan Anda yang hadir saat dibutuhkan. Apapun pergumulan Anda saat ini, Anda dapat mengetahui tanpa keraguan bahwa Dia ada bersama dengan Anda dan tahu persis cara untuk menolong Anda.

Ada orang-orang yang telah bekerja keras tanpa henti, telah mencoba segala sesuatu yang mereka ketahui untuk mendapatkan kehidupan yang benar dan memperoleh persetujuan Allah. Semakin mereka mencoba, semakin mereka merasa jauh dari-Nya. Semakin keras mereka berusaha, semakin mereka merasa bahwa mereka terus menerus gagal dan mengecewakan-Nya. Mereka merasa jengkel, lelah, dan frustrasi seperti nelayan yang telah bekerja sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa.

Pembaca yang budiman, jika hal itu menggambarkan diri Anda, saya ingin Anda mengetahui bahwa Allah mengasihi Anda bahkan dengan segala ketidaksempurnaan Anda. Ya, dalam segala kegagalan Anda, dalam segala kesalahan Anda, Allah tetap mengasihi Anda! Datanglah kepada-Nya sebagai diri Anda sendiri.

Tetapi Pendeta Prince, Anda tidak mengerti. Saya memiliki kecanduan yang mengerikan.
Apapun kecanduan Anda, Saudara, datanglah kepada Yesus. Biarkan Yesus mendekap Anda, memeluk Anda, dan menggenggam Anda. Jangan kuatir akan kelemahan Anda. Sebaliknya, biarkan Dia mengasihi Anda secara utuh. Yesus akan mengubah Anda dengan kasih-Nya yang sempurna.

Biarkan saya menata hidup saya terlebih dahulu, kemudian saya akan datang.
Tidak seorangpun yang mencoba untuk membersihkan diri sebelum dia mandi. Yesus adalah air mandi itu – Dia yang akan membersihkan diri Anda! Datanglah kepada-Nya dengan segala kekurangan Anda, segala kecanduan Anda, segala kebiasaan Anda, dan segala ketergantungan Anda, dan izinkan Dia melakukan apa yang terbaik. Izinkan Dia menyelamatkan Anda dan memulihkan Anda seutuhnya!

Ketika Anda memikirkan Joe Montana, apa yang Anda pikirkan? Mungkin salah satu gelandang sepak bola terbaik. Ketika Anda memikirkan Michael Jordan, apa yang Anda pikirkan? Salah satu pemain basket terbaik yang pernah ada. Sekarang, apa yang Anda pikirkan ketika Anda berpikir Tuhan Yesus? Meskipun Anda mengetahui apa yang dilakukan oleh semua bintang olahraga tersebut, apa yang mereka lakukan di lapangan tidak akan mengubah hidup Anda. Jauh lebih penting untuk Anda mengetahui Yesus, Tuhan kita sebagai Juruselamat Anda. Menyelamatkan adalah pekerjaan-Nya. Yang terbaik yang Dia lakukan adalah menyelamatkan Anda!

Kembalilah Kepada Kasih Karunia 

Pada titik ini Anda mungkin berpikir, Pendeta Prince, saya ingin percaya kepada Anda dan datang kepada Yesus seperti yang Anda katakan, tetapi tidakkah ada pertobatan ketika Anda berdosa? Saya sudah diperingatkan bahwa pengkhotbah kasih karunia seperti Anda tidak mengajarkan pertobatan.
Saudara terkasih, izinkan saya mengatakan hal ini sedari awal. Saya percaya dengan segenap hati untuk memberitakan pertobatan. Mari saya tunjukkan sesuatu yang begitu indah tentang kata pertobatan dalam bahasa Ibrani. Abjad Ibrani terdiri dari dua puluh dua huruf, dari aleph sampai tav. Dan setiap huruf Ibrani memiliki gambar, nilai angka, dan makna.

Kata Ibrani untuk pertobatan adalah teshuvah, yang terdiri dari lima huruf Ibrani –  tav, shin, vav, bet, dan hei. Huruf pertama, tav, memiliki piktogram* salib**.
Huruf terakhir, hei, adalah huruf kelima dalam abjad Ibrani, dan angka lima menurut angka di Alkitab mewakili kasih karunia. Berada di antara tav (salib) dan hei (kasih karunia) adalah huruf shin, vav, dan bet. Ketiga huruf ini membentuk kata shuv , yang berarti “kembali”. Gabungkan semuanya, teshuvah atau pertobatan berarti “Karena salib Yesus, kembalilah kepada kasih karunia”!

Catatan : *piktogram adalah gambar yang mewakili gagasan dan disampaikan melalui perupaan bentuk fisik objek aslinya
   ** www.hebrew4christians.com/Grammar/Unit_One/Pictograms/pictograms.html


 Piktogram Ibrani Kuno untuk huruf Tav, bermakna ‘tanda/pertanda/perjanjian’, berbentuk salib




Perhatikan bahwa bahasa Ibrani dibaca dari kanan ke kiri, kita melihat bahwa teshuvah (pertobatan) berarti “Karena salib Yesus, kembalilah kepada kasih karunia.”

Bukankah menakjubkan apa yang tersembunyi dalam huruf Ibrani sebagaimana kita melihat hati Allah dan penjelasan mengenai pertobatan yang sejati? Pertobatan adalah tentang kembali kepada kasih karunia Allah karena kebaikan-Nya didemonstrasikan pada salib Yesus. Itu bukan tentang kembali ke hukum Taurat. Itu tentang berpaling kepada salib dan kembali kepada kasih karunia-Nya. Kasih karunia-Nya adalah sumber daya dan kekuatan Anda atas setiap dosa.


Jadi jika Anda telah membuat kesalahan, atau Anda sedang bergumul dengan kebiasaan berdosa, bertobatlah dengan berpaling kepada salib – lihatlah kesalahan itu dihukum di dalam tubuh Yesus – dan terimalah kemurahan Allah untuk menanggulangi kelemahan Anda di area tersebut. Itulah cara Anda mempraktikkan pertobatan yang sejati apabila Anda telah gagal. Jangan lari dari-Nya. Larilah kepada-Nya! Dia adalah solusi Anda. Dia adalah jawaban Anda. Dia mengasihi Anda dan merindukan Anda kembali ke pelukan-Nya yang penuh kasih!

Menguji yang Anda Dengar tentang Kasih Karunia

Jika pertobatan adalah kembali kepada kasih karunia Allah, bagaimana bisa kasih karunia menjadi lisensi/izin atau alasan untuk berbuat dosa, sebagaimana yang diklaim oleh beberapa orang? Kasih karunia adalah kekuatan Allah untuk mengatasi setiap dosa. Tetapi jika ada yang hidup dalam dosa mengklaim bahwa dia berada di bawah kasih karunia, biarkan saya menjadi orang yang pertama yang memberitahu Anda bahwa orang tersebut tidak hidup di bawah kasih karunia. Otoritas Firman Allah menyatakan bahwa “kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia” (Roma 6:14). Tidak ada yang bisa menggunakan kasih karunia Allah untuk membenarkan dosanya! Hal tersebut bertentangan dengan Firman Allah dan bertentangan dengan Injil kasih karunia. Kasih karunia yang sejati menelan kekuatan dosa yang menghancurkan.

Beberapa orang telah menggunakan kata kasih karunia secara bebas. Mereka menyebut diri mereka pengkhotbah kasih karunia, pelayan kasih karunia, atau gereja kasih karunia. Tetapi saya mendorong Anda untuk menjadi cerdas dan menguji segala sesuatu yang Anda dengar. Hanya karena mereka menggunakan kata kasih karunia dalam ajaran mereka tidak berarti mereka secara akurat atau benar-benar merepresentasikan Injil kasih karunia. Ujilah segala sesuatu! Pastikan bahwa posisi mereka melawan dosa dengan jelas.

Dosa itu merusak dan membawa segala konsekuensi-konsekuensi yang merusak bersamanya. Konsekuensi dari melakukan dosa bukanlah penghakiman atau hukuman dari Allah, hukuman dari Allah merupakan sesuatu yang lebih dari menaruh tangan Anda dalam api dan terbakar. Efek merusak dan menyakitkan yang dialami tangan Anda yang terbakar bukanlah berasal dari Allah. Itu adalah konsekuensi yang Anda hadapi karena menggunakan pilihan bebas Anda. Dengan cara yang sama, jika seseorang sengaja berkecimpung di dalam dosa dan menjalani gaya hidup yang penuh dengan dosa, mereka akan terbakar oleh konsekuensi yang merusak yang datang bersama dengan dosa.

Jangan Menambahkan Lebih Banyak Bahan Bakar ke Api 

Satu-satunya cara untuk membantu orang-orang yang berharga di mata Allah untuk mengatasi kuasa dosa adalah memberitakan kasih karunia Allah yang luar biasa  kepada mereka. Beberapa pelayan Tuhan berpikir bahwa ketika ada dosa, mereka harus mengkotbahkan hukum Taurat dengan lebih kuat dan lebih keras. Saya percaya dengan segenap hati bahwa mereka itu tulus. Tetapi Firman Tuhan mengatakan kepada kita bahwa “kuasa dosa ialah hukum Taurat.” (1 Korintus 15:56). Mengkotbahkan hukum Taurat itu seperti menambahkan lebih banyak bahan bakar ke api. Orang tidak dibebaskan dan diubahkan ketika kita memukul jatuh mereka dengan hukum Taurat. Mereka dibebaskan dan diubahkan ketika mereka mengalami kasih dari Juruselamat mereka!

Saya percaya bahwa orang-orang percaya yang lahir baru – yang sejati, tidak mencari alasan untuk berdosa. Bagaimana bisa mereka melakukannya, jika kasih dan pengorbanan Yesus telah berdampak kepada mereka? Saya percaya bahwa mereka sedang mencari jalan keluar dari dosa dan keluar dari penjara rasa takut, rasa bersalah, dan penghukuman. Dan semakin kuat saya memberitakan kasih karunia Allah yang luar biasa dan kasih-Nya yang tanpa syarat, semakin kantor pelayanan saya menerima kesaksian demi kesaksian dari orang-orang yang telah dibebaskan dari segala macam dosa dan kecanduan.

Cerita-cerita (kesaksian) tersebut memberitahu kita bahwa umat Allah tidak ingin berbuat dosa dan mengalahkan dosa dengan berpaling kepada kayu salib dan kembali kepada kasih karunia. Kami menerima kesaksian dari orang-orang yang telah dibebaskan dari pornografi, alkohol, obat-obatan, dan percabulan.  Itulah kekuatan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dosa tidak lagi mendominasi orang-orang dan pertobatan yang sejati terjadi ketika Injil kasih karunia diberitakan!

Ubahlah Pikiran Anda untuk Percaya Dengan Benar 

Kita telah melihat kata Ibrani untuk pertobatan. Sekarang mari kita lihat kata Yunani untuk pertobatan – metanoia. Meta berarti “perubahan”, sementara noia adalah dari kata nous, yang berarti “pikiran.” Jadi metanoia atau pertobatan berarti “perubahan pikiran.” Mengapa mengubah pikiran Anda itu penting? Karena percaya dengan benar selalu mengarah kepada kehidupan yang benar.

Ketika Anda percaya dengan benar tentang kasih karunia Allah, tentang kebenaran Anda di dalam Kristus, dan bagaimana Anda dipanggil dan dipisahkan untuk kekudusan, semuanya berubah! Kasih-Nya menyentuh relung hati Anda yang terdalam dan Anda mulai mengalami transformasi dari dalam ke luar. Itulah tindakan revolusi kasih karunia. Anda mulai hidup mengatasi kekalahan dan mengalami terobosan yang abadi karena kuasa untuk melawan godaan apapun tidak berasal dari luar, tetapi dari dalam. Hal tersebut tidak bergantung pada kemauan Anda; itu bergantung pada
Roh Kudus yang penuh kuasa dan secara aktif tinggal di dalam diri Anda yang membawa kesaksian pada kebenaran Injil yang Anda percayai.

Izinkan saya berbagi kesaksian yang indah yang saya terima dari Robert kepada Anda yang membahas poin ini dengan tajam:

“Saya seorang pendeta di North Carolina yang bekerja sepenuh waktu di dalam pelayanan. Saya juga mengikuti seminari teologi. Saya mengkhotbahkan hidup benar dan berusaha untuk hidup benar dan semakin bertambah untuk melayani Yesus. Hidup begitu menuntut dan saya merasa diri saya sedang terbakar. Saya mempertimbangkan untuk keluar dari pelayanan untuk sementara waktu untuk menyelesaikan sekolah. Itu semua terlalu banyak bagi saya.

Saya juga memiliki pergumulan selama lima belas tahun dengan kecanduan mengunyah tembakau. Saya bahkan berdiri di mimbar di hari minggu dan mengakui kecanduan saya. Saya mengangkat sekaleng tembakau dan mengatakan bahwa saya, seperti Daud kepada Goliat, akan memenggal kepalanya dan memberikan mayatnya untuk burung-burung di udara.

Penuh dengan pertobatan, saya mengatakan kepada jemaat bahwa saya telah mengatasi kecanduan, dan banyak yang datang ke altar hari itu untuk menyingkirkan kecanduan mereka juga. Namun, saya kembali pada kecanduan saya dalam waktu seminggu dan merasakan penghukuman yang besar. Saya yakin banyak orang lain yang datang hari itu juga tidak memiliki kemenangan yang abadi. Saya berjuang dan berjuang, berhenti dan berhenti, lagi dan lagi.

Saya akhirnya menemukan Joseph Prince Ministries dan seorang teman memberikan beberapa bahan pengajaran Pendeta Prince kepada saya. Saya sangat kagum pada apa yang saya dengar dan saya baca, karena saya belum pernah mendengar Injil diberitakan dengan cara demikian. Saya tahu bahwa itu adalah kebenaran dan mulai membebaskan saya. Saya mendengar Pendeta Prince berkhotbah di mana dia mengatakan bahwa solusinya adalah berhenti untuk berusaha untuk menang dengan kekuatan saya sendiri dan mengaku kepada Tuhan, “Tuhan, aku tidak bisa, tetapi Engkau bisa.”

Itu menjadi moto saya dan saya berhenti berusaha untuk berhenti menggunakan tembakau. Saya tidak lagi terkubur di bawah perasaan bersalah dan perasaan terhukum. Saya percaya dan mengaku bahkan ketika saya bergumul dengan kebiasaan menggunakan tembakau tersebut, Tuhan tetap mengasihi saya – kasih-Nya tidak berkurang dan pekerjaan Yesus yang telah selesai tetap berfaedah bagi saya. Sekarang saya dapat bersaksi bahwa saya telah bebas dari tembakau lebih dari satu tahun. Setiap kali dorongan untuk menggunakan tembakau muncul, saya berkata kepada Tuhan bahwa saya tahu kasih karunia-Nya dan apa yang dimiliki-Nya bagi saya jauh lebih baik daripada tembakau, dan dorongan itu pun lenyap.

Puji Tuhan! Pesan dari kemurahan Allah telah mengubah hidup dan pelayanan saya. Sekarang saya berkhotbah dan mengajarkan kasih karunia setiap kali saya melangkah ke mimbar!

Syukur kepada Allah dan terima kasih, Pendeta Prince.”

Robert, terima kasih untuk membagikan kesaksian dan membesarkan hati begitu banyak orang yang mencari kunci untuk kemenangan yang abadi!

Memulai Sebuah Siklus Naik Menuju Kemenangan yang Abadi 

Pembaca yang budiman, tidak peduli berapa lama Anda mungkin telah berjuang dengan kebiasaan buruk, saya ingin Anda tahu bahwa itu tidak pernah terlambat untuk mengundang Tuhan Yesus dan kasih karunia-Nya ke dalam situasi Anda. Tidak pernah terlambat untuk kembali ke kasih karunia-Nya, satu-satunya kekuatan yang dapat memberikan Anda transfomasi dari dalam ke luar secara permanen.

Mungkin Anda juga telah mencoba untuk berhenti dari apapun yang telah memperbudak Anda tetapi Anda masih menemukan diri Anda tidak benar-benar terbebas. Saya ingin Anda memperhatikan bagaimana Robert menemukan kebebasan dan kekuatan untuk tetap pada siklus naik menuju kemenangan yang abadi. Perhatikan bagaimana Robert mengatakan bahwa dalam keinginannya untuk berhenti dari kecanduan, dia telah “berjuang dan berjuang” dan harus “berhenti dan berhenti, lagi dan lagi.” Meskipun berkomitmen di depan umum untuk “membuang” kecanduan di hadapan jemaatnya, dia kembali pada kecanduan itu dalam waktu seminggu. Robert, seperti kebanyakan orang percaya yang tulus, jatuh “merasa menyesal dan bertobat” berulang kali dan masih belum menemukan kemenangan yang dia perlukan.

Tapi perubahan yang nyata untuk Robert terjadi ketika dia menemukan kebenaran kasih karunia Allah, apa yang Tuhan Yesus lakukan bagi dia di kayu salib, dan bagaimana Tuhan tetap mengasihinya dan akan membantunya terlepas dari kegagalannya. Dan saat dia mulai fokus pada kebenaran-kebenaran tersebut dan kembali kepada kebenaran-kebenaran dari kasih karunia Allah setiap kali dia merasakan dorongan untuk kembali pada kebiasaannya, dia mulai mengalami kemenangan atas kecanduannya.

Itulah kepercayaan yang benar – pertobatan yang sejati – yang dilakukan Robert. Itu tidak memberinya alasan untuk melanjutkan dosanya atau menganggap dosa itu ringan. Tidak, itu membuatnya mengalahkan si jahat. Itu membuatnya sebagai kesaksian dari kasih karunia Allah yang luar biasa bekerja dalam kehidupan seseorang yang memilih untuk bergantung pada kasih karunia. Perhatikan bahwa hidup benar yang ingin Robert alami menjadi kenyataan ketika dia tidak berusaha untuk mewujudkannya dengan kekuatannya sendiri, tetapi ketika dia mengetahui kasih karunia dan kembali kepada kasih karunia itu setiap kali dia lemah. Itulah kunci untuk mengatasi dosa dan setiap perbudakan dalam hidup Anda.

Hari ini, jika Anda telah mencoba untuk berhenti dari kebiasaan buruk, saya mendorong Anda untuk kembali kepada kebenaran kasih karunia Allah – apa yang Tuhan Yesus lakukan bagi Anda di kayu salib jauh lebih besar daripada semua kegagalan Anda. Karena pekerjaan-Nya telah selesai dan sempurna, Anda masih sangat dikasihi, sangat dikaruniai, dan sangat diberkati. Ketika Anda membiarkan pewahyuan kasih karunia Allah membasuh hati Anda lagi dan lagi, Anda akan sangat menghargai apa yang telah Tuhan lakukan bagi Anda dan bagaimana kasih karunia-Nya telah memanggil dan memisahkan Anda untuk bersinar bagi kemuliaan-Nya. Anda tidak akan ingin terus berada dalam dosa. Sebaliknya Anda akan menemukan setiap dorongan untuk berbuat dosa berangsur-angsur memudar sampai lenyap untuk selamanya. Anda akan memulai suatu siklus naik menuju transformasi yang abadi!

Mempraktikkan Kembali Kepada Kasih Karunia

Istri saya Wendy dan juga saya telah bertemu dengan begitu banyak perempuan – para istri dan para ibu – yang datang kepada kami dan menceritakan bagaimana percaya dengan benar di dalam kasih karunia Allah yang luar biasa telah membebaskan mereka dari pergumulan sehari-hari dalam hubungan mereka dengan pasangan dan anak-anak mereka. Mereka mengatakan kepada kami betapa kubu-kubu dalam pemikiran mereka yang membuat mereka tersandung dan membawa ketegangan dalam keluarga mereka mulai hancur ketika mereka mengizinkan kasih karunia Allah membasuh mereka dan mereka mulai percaya akan kebaikan-Nya. Hal-hal yang telah mereka coba selama bertahun-tahun untuk mengubahnya dengan kekuatan diri mereka sendiri, seperti temperamen yang meledak-ledak atau kecemasan yang terus menerus terjadi atas kinerja mereka sebagai orangtua, menghilang begitu saja dengan mudah. Banyak juga yang menyatakan betapa, karena mereka merasakan kasih Bapa sorgawi bagi mereka dan beristirahat di dalamnya, rasa bersalah dan frustrasi yang datang dengan pengasuhan anak sehari-hari berubah menjadi kedamaian, mereka merasakan sukacita Allah yang permanen, dan kemudian membuat hubungan dengan suami dan anak-anak mereka menjadi lebih sehat.

Pembaca yang budiman, apakah Anda sedang mencoba untuk berhenti kecanduan atau ingin menjadi pasangan atau orang tua yang lebih mengasihi dan mengampuni, jawaban Anda ditemukan dalam pribadi kasih karunia dan dengan kembali kepada kasih karunia-Nya setiap kali Anda merasa lemah atau gagal. Itulah segala sesuatu tentang yang pertobatan sejati. Bila Anda telah membuat kesalahan, ingat dan terima kembali pengampunan dan kebenaran yang telah Yesus sediakan bagi Anda di kayu salib. Percayalah Dia tetap bersama dengan Anda, mengasihi Anda, dan bekerja di dalam Anda untuk berjalan dalam hidup-Nya yang berkemenangan dan berkelimpahan. Itulah bagaimana Anda mempraktikkan kembali kepada kasih karunia-Nya. Kasih karunia Allah akan membawa pembebasan, sebuah awal yang baru, dan cara hidup dan cara mengasihi yang baru secara radikal akan mengubah kehidupan Anda, pernikahan Anda, dan pengasuhan anak Anda untuk kemuliaan-Nya.

Grace Revolution chapter 2 (excerption)



Been Toiling All Night? Let Jesus Save You

Now, which came first: Peter’s repentance or God’s blessing? Under the new covenant of grace, God blesses you first, and His blessings, favor, and overflowing love lead you to repentance! Peter and his crew of mariners had toiled painstakingly all night and caught nothing. Then, when Jesus stepped for the first time into his boat, Peter’s business suddenly began to flourish and thrive beyond his wildest imagination.


God’s blessings, favor, and overflowing love will lead you to repentance!


Do you feel as if you have toiled all night and caught nothing? Perhaps you feel as though you are in a dead-end situation in your career. Or perhaps whatever you have been trying to do to save your marriage just isn’t working. Maybe your toil is in the area of your parenting—no matter how much effort you put into reaching out to your child, the relationship just seems to grow colder and more distant by the day.

Now is not the time to give up, but to listen to your wonderful Lord and Savior, Jesus. Hear Him. Rather than depend on your experience and expertise, lean in to Him. You are not alone in your boat. Listen to Him and do exactly what He tells you to do. Our Lord Jesus told Peter to let down “your nets”—plural. Peter said, “At your word I will let down the net”—singular (see Luke 5:4–5). It is no wonder the net began to break and Peter had to call for his friends to come and help him.

Jesus is your very present help in time of need. Whatever your struggle is today, you can know beyond the shadow of a doubt that He is with you and knows exactly how to help you.


Whatever your struggle is today, God is with you and knows exactly how to help you.


There are also people who have been toiling relentlessly, trying everything they know to get their lives right and win God’s approval. The more they try, the more distant they feel from Him. The harder they push, the more they feel that they consistently fail and disappoint Him. They are just as exasperated, fatigued, and frustrated as the fishermen who had labored all night and caught nothing.

My dear reader, if this describes you, I want you to know that God loves you

even with all your imperfections. Yes, in all your failings, in all your mistakes, God still loves you! Come to Him just as you are.


God loves you, even with all your imperfections. Come to Him just as you are.


But Pastor Prince, you don’t understand. I have this horrible addiction.

Whatever that addiction is, my friend, come to Jesus. Let Jesus embrace you, hug you, and hold you. Don’t worry or be consumed by your weakness. Instead allow Him to love you into wholeness. Jesus will transform you with His perfect love.

Let me sort out my life first, then I will come.

No one tries to clean himself before he takes a bath. Jesus is the bath! Come to Him with all your inadequacies, all your addictions, all your habits, and all your hang-ups, and let Him do what He does best. Let Him save you and restore you to wholeness!

When you think of Joe Montana, what do you think of? Possibly one of the best quarterbacks to ever play football. When you think of Michael Jordan, you think,

One of the best basketball players ever. Now, what do you think of when you think of our Lord Jesus? While it is great that you know what all these sports superstars do, the reality is that what they do on the fields and courts won’t change your life. It is much more important that you know our Lord Jesus as your Savior. Saving is His job description. Saving you is what He does best!

Return to Grace

At this point you may be thinking, Pastor Prince, I want to believe you and just come to Jesus as you say, but isn’t there a place for repentance when you have fallen short? I’ve been cautioned that grace preachers like you don’t teach repentance.
My dear friend, let me say this right from the start. I believe wholeheartedly in preaching repentance. Let me show you something beautiful about the word for repentance in the Hebrew language. The Hebrew alphabet is made up of twenty-two letters, from aleph to tav. And each Hebrew letter has a picture, numerical value, and meaning.

The Hebrew word for repentance is teshuvah, which is made up of five Hebrew letters—tav, shin, vav, bet, and hei. The first letter, tav, has as its pictogram a cross. The last letter, hei, is the fifth letter in the Hebrew alphabet, and the number five in Bible numerics represents grace. Sandwiched between tav (cross) and hei (grace) are the letters shin, vav, and bet. These three letters form the word shuv, which means “to return.” Putting it all together, teshuvah or repentance means this: “Because of the cross of Jesus, return to grace”!




Taking note that Hebrew reads from right to left, we see that teshuvah (repentance) means this: “Because of the cross of Jesus, return to grace.”

Isn’t it amazing that hidden in the Hebrew letters we just saw are God’s heart and explanation of what true repentance is? Repentance is all about returning to God’s grace because of His goodness demonstrated at the cross of Jesus. It is not about returning to the law of Moses. It is about turning to the cross and returning to His grace. His grace is your source of power and strength over every sin.

Repentance is all about returning to God’s grace because of His goodness demonstrated at the cross of Jesus.

So if you have made a mistake, or you are struggling with a sinful habit today, repent by turning to the cross—seeing that mistake punished in the body of Jesus— and receiving God’s unmerited favor to overcome this area of weakness. This is how you practice true repentance when you have failed. Don’t run away from Him. Run to Him! He is your solution. He is your answer. He loves you and longs for you to return to His loving embrace!

Test What You Hear about Grace

If repentance is returning to God’s grace, how can grace be a license or excuse to sin, as some claim? Grace is the power of God to overcome every sin. But if anyone who is living in sin claims that he is under grace, let me be the first to tell you that this person is not living under grace. The authority of God’s Word proclaims that “sin shall not have dominion over you, for you are not under law but under grace” (Rom. 6:14). No one can use God’s grace to justify his or her sin! It is contrary to God’s Word and contrary to the gospel of grace. True grace swallows up the destructive power of sin.

Some people have been using the word grace freely. They call themselves grace preachers, grace ministries, or grace churches. But I encourage you to be discerning and to test everything you hear. Just because they use the word grace in their teachings doesn’t mean they are accurately or truly representing the gospel of grace. Test everything! Be sure that their position against sin is clear.

Sin is destructive and brings with it a whole host of damaging consequences. The consequence of committing a sin is not God’s judgment or punishment, any more than placing your hand in the fire and getting burned is a punishment from God. The destructive and painful effects of your hand being burned aren’t from God. They are a consequence you face for using your free choice destructively. In the same way, if someone is deliberately dabbling in sin and living a sinful lifestyle, they will be burned by the destructive consequences that come with sin.

Don’t Add More Fuel to the Fire

The only way to help precious people overcome the power of sin is to preach them into God’s amazing grace. Some ministers think that when there is sin, they need to preach stronger, harder, and harsher sermons on the law of Moses. I believe with all my heart that they are sincere. But the Word of God tells us that “the strength of sin is the law” (1 Cor. 15:56). Preaching more of the law is like adding more fuel to the fire. People don’t get liberated and transformed when we beat them down with the law of Moses. They get liberated and transformed when they encounter the love of their Savior!


People get liberated and transformed when they encounter the Savior’s love!


I believe that truly born-again believers are not looking for an excuse to sin. How can they, if they have been impacted by Jesus’ love and sacrifice? I believe that they are looking for a way out of sin and out of the prison of fear, guilt, and condemnation. And the more strongly I preach God’s amazing grace and unconditional love, the more my ministry office receives testimony after testimony from people who have been set free from all kinds of sins and addictions.

These accounts tell us that God’s people don’t want to sin and are overcoming sin by turning to the cross and returning to grace. We receive testimonies from people who have been liberated from pornography, alcoholism, drugs, and sexual immorality. Now that’s the power of our Lord and Savior, Jesus Christ. Sin no longer dominates people and true repentance occurs when the gospel of grace is preached!

Change Your Mind to Believe Right

We have looked at the Hebrew word for repentance. Now let’s look at the Greek word for repentance—metanoia. Meta means “change,” while noia is from the word nous, which means “mind.” So metanoia or repentance means “a change of mind.”5 Why is changing your mind important? Simply because right believing always leads to right living.

When you believe right about God’s grace, about your righteousness in Christ, and how you are called to be set apart for holiness, everything changes! His love touches you in the deepest recesses of your heart and you begin to experience transformation from the inside out. That’s the grace revolution in action. You begin to live above defeat and experience lasting breakthroughs because the power to fight off any temptation is not from without, but from within. It is not contingent upon your willpower; it is contingent upon the power of the Holy Spirit living mightily and actively in you, bearing witness to the gospel truths you believe.

When God’s love touches you in the deepest recesses of your heart, you begin to experience inside-out transformation.

Let me share with you a precious testimony I received from Robert, which bears out this point poignantly:

I am a pastor in North Carolina who works full-time outside of ministry. I also attend a theological seminary. I was preaching right living and was trying to live right and do increasingly more to serve Jesus. Life was very demanding and I felt myself being burned out. I had considered stepping out from ministry for a short while to finish school. It was all just too much for me.

I also had a fifteen-year struggle with addiction to spit tobacco. I even stood on the pulpit one Sunday and confessed my addiction. I held up a can of tobacco and said that I, as David did to Goliath, would cut off its head and feed its carcass to the birds.

Full of remorse, I told the people I had resolved to put the addiction away, and many came to the altar that day to cast off their addictions too. However, I was back at mine within a week and feeling great condemnation. I am positive that many others who came down that day also did not have lasting victory. I fought and fought, quit and quit, over and over again.

I eventually found Joseph Prince Ministries and a friend gave me some of Pastor Prince’s teaching materials. I was amazed at what I was hearing and reading, because I had never heard the gospel preached in this manner. I knew it was truth and it began to set me free. I heard Pastor Prince preach a sermon where he said that the solution was to quit trying to win on my own and to confess to the Lord, “Lord, I cannot, but You can.”

This became my motto and I quit trying to quit using tobacco. I no longer stayed buried under guilt and condemnation. I believed and confessed that even though I was struggling with this tobacco habit, God still loves me no less and that Jesus’ finished work still avails for me. I can now testify that I have been tobacco-free for more than a year. Every time an urge pops up, I say to the Lord that I know His grace and what He has for me are much better than tobacco, and the urge leaves.

Praise God! This message of unmerited favor has changed my life and ministry. I am now preaching and teaching grace every time I step onto the pulpit!

Thanks be to God and thank you, Pastor Prince.


Robert, thank you for sharing your story and encouraging so many who are searching for the key to lasting victory!

Embark on an Upward Cycle of Lasting Victory

My dear reader, no matter how long you may have struggled with a bad habit, I want you to know it is never too late to invite our Lord Jesus and His grace into your situation. It is never too late to return to His grace, the only power that can give you permanent inside-out transformation.

Perhaps you too have been trying to quit whatever has you in bondage but still find yourself unable to truly break free. I want you to pay attention to how Robert found freedom and the power to stay on an upward cycle of victory. Notice how Robert said that in his desire to quit his addiction, he had “fought and fought” only to have to “quit and quit, over and over again.” Despite publicly committing to “cast off” his addiction before his congregation, he was back at it within a week. Robert, like many sincere believers, had gone down the “feel remorse and repent” route numerous times and still not found the victory he needed.

But real change for Robert happened when he discovered the truth of God’s grace, what the Lord Jesus has done for him on the cross, and how God still loves him and would help him despite his failings. And as he began to focus on these truths and return to these truths of God’s grace every time he felt an urge to return to his habit, he began to experience victory over his addiction.

This is what believing right—true repentance—did for Robert. It didn’t give him an excuse to continue in his sin or take sin lightly. No, it made him an overcomer. It made him a testimony of God’s amazing grace at work in the life of someone who chose to depend on that grace. Notice that the right living Robert wanted to experience became a reality not when he was trying to make it happen on his own, but when he discovered and then kept returning to grace whenever he was weak. This, dear reader, is the key to overcoming sin and every bondage in your life.

Today, if you’ve been trying to quit a habit, I encourage you to return to the truth of God’s grace—that what our Lord Jesus has done for you at the cross is so much greater than all your failings. That because of His perfect, finished work, you are still deeply loved, highly favored, and greatly blessed. When you let such a revelation of God’s grace wash over your heart again and again, you can’t help but deeply appreciate what the Lord has done for you and how His grace has set you apart to shine for His glory. You won’t want to continue in sin. Instead you will find every sinful urge gradually leave until they all leave for good. You will embark on an upward cycle of lasting transformation!

Practice Returning to Grace

My wife Wendy and I have met so many women—wives and mothers—who’ve come to us and shared how right believing in God’s amazing grace has set them free of daily struggles in their relationships with their spouses and children. They told us how entrenched mind-sets that used to trip them up and bring tension into their family life just began to inexorably dissolve when they let the grace of God wash over them and began to believe in His goodness. Things they had tried for years to change on their own, like an explosive temper or perpetual anxiety over their performance as a parent, just disappeared effortlessly. Many also expressed how, as they tasted and rested in their heavenly Father’s love for them, the guilt and frustration that came with the stress of daily parenting simply gave way to peace, to a permanent sense of God’s joy, and subsequently to healthier relationships with their husbands and children.

My dear reader, whether you’re trying to quit an addiction or want to be a more loving and forgiving spouse or parent, your answer is found in the person of grace and in returning to His grace every time you feel weak or fail. That’s what true repentance is all about. When you’ve made a mistake, remember and receive afresh the forgiveness and righteousness that Jesus has provided for you at the cross. Believe He is still with you, loving you, and working in you to walk in His victorious and abundant life. This is how you practice returning to His grace. The Lord’s amazing grace will bring deliverance, a fresh start, and new ways of living and loving that will radically transform your life, your marriage, and your parenting for His glory.